Bentuk Jalu Mematikan yang Paling Ditakuti Botoh Tua – Setiap bagian tubuh ayam bangkok memiliki peran masing-masing yang sangat menunjang bagi kemenangan ayam tersebut di arena pertarungan. Salah satu yang perlu mendapat perhatian serius adalah bagian kaki. Bagian ini adalah bagian utama yang digunakan ayam dalam menciptakan pukulan-pukulan mematikan pada tubuh ayam lawan. Oleh karenanya, pemahaman tentang kaki ayam bangkok wajib Anda miliki sebelum memutuskan untuk mempertemukan ayam jagoan Anda dengan ayam lawan di medan pertempuran.

Nah, di kesempatan artikel kali ini penulis secara khusus akan membahas tentang elemen taji atau jalu pada kaki ayam bangkok. Pemahaman bagaimana bentuk jalu mematikan penting untuk diketahui sebagai salah satu indikator dalam menilai kemampuan ayam di medan laga..

Secara umum, banyak botoh yang sepakat menyatakan bahwa letak taji atau jalu yang bagus adalah yang tidak jauh dari pangkal jari belakang. Semakin dekat pangkal jari belakang maka akan semakin bagus pukulan ayam tersebut. Sementara, taji yang jauh dari pangkal jari belakang biasanya jarang dapat mengenai lawan saat ayam memukul.

Selain letaknya, dikenal pula katuranggan bentuk jalu mematikan yang patut Anda perhatikan. Bentuk-bentuk jalu bagi kebanyakan ayam sering kali dihiraukan, padahal ini sebetulnya bisa merupakan faktor terbesar yang membuat pukulan seekor ayam menjadi begitu mematikan.

Nah, berikut ini adalah 4 bentuk jalu mematikan tersebut lengkap dengan gambarnya seperti kami kutip dari buku Menyiapkan Ayam Aduan ke Arena Laga karya Dasa Candra Kusuma. Silakan disimak!

1. Bentuk Jalu Sangket

Bentuk jalu sangket mirip seperti pedang arab. Jalu ini cepat tumbuh panjang. Pangkal jalu sedikit di atas pangkal jari belakang. Jalu ini tumbuh menurun ke belakang yang semakin panjang membelok ke atas. Biasanya ayam berjalu seperti ini mampu merobek dan menusuk lawan sejak pukulan pertama, apalagi bila lawan sudah terpatuk dan terkunci. Ayam ini akan melancarkan pukulan kakinya berkali-kali dan biasanya langsung mengenai bagian vital lawan sehingga lawan dapat langsung roboh. Gambar di samping adalah gambar bentuk jalu sangket.

2. Bentuk Jalu Cantel

Sesuai namanya, bentuk jalu cantel mirip seperti kait atau pancing. Pertumbuhan jalu ini terbilang lambat, sehingga tidak dapat tumbuh sepanjang taji sangket. Jalu ini keluar dari pangkal jalu sedikit di atas jari belakang dan ke arah depan meruncing. Jalu semacam ini juga cepat mengenai sasaran sehingga termasuk bentuk jalu mematikan.

3. Bentuk Jalu Kumet

Bentuk jalu kumet seperti butiran biji jagung. Jalu ini tidak dapat tumbuh panjang karena pertumbuhannya terbilang sangat lambat. Kendati terkesan kurang sangar, ayam dengan bentuk jalu kumet biasanya dapat menciptakan pukulan yang amat sangat keras. Terlebih jika pukulan tepat mengenai saraf lawan, ayam yang terkena pukul bisa KO dalam sekejap.

4. Bentuk Jalu Lepek

Ayam dengan bentuk jalu lepek sebetulnya adalah ayam yang tidak memiliki jalu. Pangkal jalu tidak terlihat meski usia si ayam terbilang sudah cukup tua. Namun, dalam silsilah katuranggan, ayam dengan jalu seperti inilah yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Pukulannya akurat dan keras dengan kuda-kuda yang tanpa diduga. Bentuk jalu mematikan yang paling menakutkan bagi banyak pehobi ayam aduan.

Cara Menilai Kemampuan Tarung Ayam Bangkok – Saat membeli ayam aduan baru, kita musti jeli dan teliti dalam memilih ayam bangkok yang akan kita beli. Kita harus dapat memprediksi dan menilai kemampuan ayam yang akan dibeli sehingga jumlah uang yang kita keluarkan bisa sebanding dengan ketangguhannya saat bertarung.

Kendati menilai kualitas tarung seekor ayam adu dapat dilakukan dengan hanya memegang bentuk tubuh ayam atau melihat ciri fisik katuranggannya, namun secara umum pehobi ayam -bahkan para botoh sekalipun, belum akan puas jika belum melihat bagaimana gaya tarung ayam tersebut saat diadu. Mencoba mengadukan ayam adalah bukti akurat dan pembenaran atas prediksi yang kita lakukan dalam menilai kemampuan ayam.

Adapun saat mengadu ayam untuk menilai kemampuan tarung, kita harus memperhatikan beberapa hal sebagai indikator kualitas ayam yang akan dibeli. Berikut ini adalah indikator-indikator tersebut.

1. Kelincahan Gerakan

Gerakan yang lincah akan memudahkan ayam melakukan manuver serangan dan menghindari pukulan lawan. Semakin lincah ayam saat bertarung akan semakin baik kualitasnya. Perhatikan gerakan ayam di awal pertandingan dan di akhir pertandingan, kemudian bedakan. Jika ia hanya lincah bergerak di awal, maka dapat dikatakan pula ayam tersebut memiliki stamina yang buruk.

2. Kemampuan Kontrol

Kemampuan kontrol adalah kemampuan ayam dalam mengatasi pukulan lawan dengan sedikit gerakan. Dalam melancarkan serangan, ayam dengan kontrol yang bagus tidak terburu-buru memberi pukulan. Ia akan menghindari lepasnya pukulan sia-sia yang tidak mengenai sasaran. Ayam dengan kontrol yang bagus akan memanfaatkan waktu dan tenaganya seefektif mungkin dalam mengendalikan dan melancarkan serangan-serangan yang bersih, tepat sasaran, dan akurat.

3. Kemampuan Menangkis Serangan

Ayam yang tidak bagus pun biasanya dapat menangkis serangan. Namun, ayam yang bagus tidak akan terkena taji lawan dalam abaran. Kecepatan gerakannya memudahkan ayam menangkis serangan dan menghindari serangan berbahaya lawan.

Biasanya pada abaran, ayam akan membiarkan lawannya menyerang terlebih dahulu. Berbekal badan panjang dan leher yang dapat berkelok ke belakang, pukulan kaki lawan tidak masuk ke tubuh ayam, hanya jatuh di depan kepala. Sambil berancang ancang, kepala ayam ditarik ke belakang untuk menghindari serangan dan sesaat kemudian menghantam lawan yang sudah akan mendarat. Biasanya hantaman tersebut sangat telak sehingga lawan akan tersungkur atau berada dalam posisi sangat empuk untuk dihajar.

4. Menerima Pukulan

Di samping menangkis serangan pada saat abaran, ayam yang bagus biasanya bersedia menerima pukulan tanpa merasakannya Hal ini dilakukannya dalam rangka persiapan sesaat sebelum melakukan penyerangan balasan. Serangan balasan tersebut mengagetkan dan tidak dapat ditangkis. Biasanya lawan akan keteteran bila mendapat serangan seperti ini.

5. Akurasi Pukulan

Dalam menilai kemampuan tarung ayam saat diadu, perlu dilihat pula kebersihan pukulan ayam. Hal ini biasanya diketahui dari suara benturan yang timbul. Bila suaranya gaduh, pukulan tersebut berarti tidak akurat dan tidak mematikan. Sementara, bila suaranya tunggal menyerupai suara bambu pecah, pukulannya berarti masuk atau tepat sasaran. Pukulan ini akan menyebabkan rasa sakit luar biasa. Bila pukulan seperti ini terjadi berulang-ulang, lawan akan cepat kalah. Ayam yang pukulannya bersih inilah yang bagus.

6. Serangan Balasan

Biasanya setelah diserang, ayam kualitas juara akan segera membalas serangan tanpa memberi kesempatan lawan bersiap-siap. Bahkan lebih bagus bila semakin disakiti, ayam tersebut akan semakin keras dan semakin kejam membalas serangan

7. Berebut Posisi

Cara ayam berebut posisi pun perlu diperhatikan Bagaimanapun caranya, ayam bagus akan selalu memenangkan perebutan posisi menyerang, bisa dengan mendesak, memutari lawan dengan cepat, menerobos ke sela-sela kaki lalu muncul dari belakang lawan, menyelip di bawah sayap lawan, dan sebagainya Biasanya jurus yang keluar adalah mendesak, kemudian ngalung (kunci pukul), dan melancarkan serangan pukulan serong tanpa dapat diantisipasi

8. Ketajaman Taji

Mencoba ayam dengan taji dilakukan untuk meng ketajaman taji, apakah segera mengenai sasaran secara vital atau tidak. Bila hanya terkena leher saja, ayam tersebut tidak akan cepat menyelesaikan pertarungan. Namun, bila yang dikenai adalah mata atau saraf di belakang mata atau sekitar tengkuk, pertarungan akan cepat selesai.